Selasa, 27 Desember 2011

puisi# PUPUS RIMBA


PUPUS RIMBA

meranggas...
hijau meluruh di hentian musim hujan yang ragu kembali
kian membanjiri kemarau yang puas membelah gersang kemanusiaan
hidup yang mati.
nescaya melepuh ketika tiba dikaki gerimis yang nanti bersemi

serakah...
tumbuh nian bercabang mengangkuhkan
menebal tunas senyum yang mengukir disudut bibir sendiri
sudah tamak  membudak.
erat tersimpul dalam recehan yang di agungkan

duh, rimba...
punah di belukar pundak nafas-nafas lestari.

Sekayu – Mangkutana - Lauwo, 27 Desember 11.

Sabtu, 24 Desember 2011

Tanya kenapa? #1 Ass(?) Be Positive

Lucu tak terkira ketika niat hati hendak memberi salam melalui pesan singkat tetapi ditanggapi dengan hal yang tiada terduga oleh saya. Benar memang, seharusnya kita memilih kata sebaik- baiknya sebelum bicara atau mengirim pesan singkat (sms, chatting dll).

Tetapi, benarkah kita juga harus sesensitif ricuh kering daun apabila menerima pesan yang multimakna? Ngak laa yaou! 

Garis takdir tulisan ini terlahir dari pengalaman chatting saya bersama dengan teman FB saya. Satu ketika, iseng-iseng saya mencoba mengajak chatting teman FB saya yang sedang berada di negeri jiran sana. Lain padang, lainlah belalangnya. Jika kepada teman-teman saya yang memang berdomisili di tanah Harimau sana, biasanya saya dan mereka berawal manis kata chatting hanya dengan mengetikkan kata ‘salam’ sebagai singkatan dan terjemahbebasnya dari  “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu..”

Sedangkan kepada teman-teman (seia-sekata) yang seudara merahputih, biasanya saya (mereka) mengetik kata ‘ass’ sebagai singkatan untuk memberikan salam sebelum ‘menggigit’ isi obrolan yang akan beranak-pinak itu berakhir.

Masalahnya, teman FB saya yang sedang berada di negeri seberang itu adalah orang Indonesia yang juga baru pertama kali ini ingin saya ajak chatting FB. Berfikir pada kebiasaan dan untuk menghindari budaya ‘ikut-ikutan’ kepada Dato' dan Datin, saya pun seenaknya saja mengetikkan kata “ass..”

Kawan, tahukah kau arti kata Ass untuk dinegeri orang putih (barat) sana? Bokong....

Duh, kini salam saya diartikan (maaf) bokong. Malu bukan main! Teman chatting saya pun bagai menendang kaki saya dibawah meja, “Bahasa Inggris, ass itu artinya bokong! Sebaiknya ditulis lengkap saja...”
Tapi, bukankah segala sesuatunya itu tergantung dari niat?

Be positive, teguran teman chatting saya baik dan sangat meluaskan pandangan saya terhadap keanekaragaman bahasa. Tapi, (niat) salam saya kok ngak dijawab? Padahal saya kan sedang menyingkatkan ‘salam’ dalam bahasa Indonesia. Atau, haruskah memang ditulis panjang lebar untuk membuka ruang pengertiannya, bahwa saya sedang mengucapkan salam?

Win-win solution, mungkin kini sebaiknya saya merubah ejaan singkatan ‘salam’ saya. Dan kepada teman-teman saya, mengertilah; Saya mengucapkan salam, bukan bokong!

Islam, berasal dari kata as-salam yang berarti keselamatan atau damai. Islam (as-salam) menciptakan ketenteraman, keamanan dan ketenangan. “Salam penghormatan kepada mereka (orang mukmin) pada hari mereka menemui-Nya adalah: salam; dan dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka”. (Al-Ahzab: ayat 44).

Sabtu, 12 Februari 2011



sumber : annida
Menikmati Sastra Sambil Beramal

Judul                 : Munajat Sesayat Doa
Penulis              : Pemenang Lomba Puisi 
                            Forum Tinta Dakwah FLP Riau
Tebal                : 142 hlm.
Penerbit            : Leutika Pro

Karena tasbihku terlalu kelam untuk kuhitung,
Maka aku pun tersungkur memutih dalam cintaMu di paragrap sunyi doaku
Senja memang selalu jingga, sayangku. Tapi zikirku lebih memutih, lebih membumi, dan lebih melayangkanku.

Sastra tak selamanya berkecimpung dalam dunia abu-abu, namun sastra juga mampu memberi setetes pencerahan bagi jiwa-jiwa para penikmatnya. Buat Sobat para pecinta puisi, membaca buku antologi puisi mungkin sudah berkali-kali kita lakukan. Namun sudahkah antologi puisi yang Sobat baca tersebut memiliki keunikan seperti yang ada pada buku antologi Munajat Sesayat Doa? Yang menyuguhkan kumpulan puisi penggugah jiwa?
Munajat Sesayat Doa merupakan antologi puisi buah karya para pemenang lomba puisi Forum Tinta Dakwah FLP Riau, yang dilaksanakan secara online melalui Facebook. Ditulis dalam bentuk puisi-puisi yang ringkas dan padat, namun tanpa mengenyampingkan kekohan dan kekuatan makna bahasa para penyair.
Antologi puisi ini memberikan ruang kepada para penyair dalam berbagai jenjang dan tingkatan, baik bagi mereka yang karyanya telah berserakan di media nasional, maupun mereka yang baru pertama kali membukukan karyanya. Ditulis dengan bahasa-bahasa kejujuran dari para penyair selaku hamba Sang Pencipta, sekaligus ungkapan cinta patah-patah yang terlahir dari jiwa penyair. 
So, buat yang mau mengasah kemampuan berpuisi, buku ini bisa dijadikan rujukan. Memiliki buku ini tak hanya akan menjadikanmu sosok yang mahir bersastra, lebih dari itu! Kamu juga diajak untuk bermunajat dan beramal, karena keuntungan royalti penjualan antologi ini akan dijadikan sebagai anggaran donasi bencana alam yang terjadi di tanah air. Selamat membaca dan menikmati! [nurjanah/ kiriman: Joni Lis Efendi]

Kamis, 10 Februari 2011

puisi# SAJADAH DAUN PISANG





lalu masihkah ada kegelisahan yang sudi bertamu temu?

di atas setetes waktu...
sujudku,
rindu ingin bertemu keabadian waktu
walau menyulam takut dengan segan silu
akulah aku...
di atas daun pisang, airmata syukurku bersajadah syahdu.

Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?*1 Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?*2



*1) Al Quran, Surah Al Ghaasyiyah ayat 18.
*2) Al Quran, Surah Al Ghaasyiyah ayat 20.





SAJADAH DAUN PISANG adalah sebuah puisi yang menjadi sebuah lambang bahwa telah tertunainya kewajiban seorang hamba kepada penciptanya tanpa mengenal tempat dan dilaksanakan dengan apa adanya. Namun, wujud cinta tak sesederhana itu. Ada kekuatan yang berjuang dan diperjuangkan. Puisi ini terlahir berdasarkan pengalaman nyata sang penulisnya. Ketika syukur berwujud bentuk, maka tak ada lagi yang dapat memalingkan hati dari kerendahannya.
Merah, lahir di Andrassy, Tawau pada 27 Juli 1984 dan berpendidikan dasar di Malaysia. Saat ini bergabung dengan FLP cabang Palopo dan juga menjadi Koordinator Leutika Reading Society (lrs) Chapter Luwu Timur SULSEL .



puisi ini dimuat di buku antalogi puisi 'MUNAJAT SESAYAT DOA' terbitan Leutika Prio.

Rabu, 09 Februari 2011

puisi# Airmata Angie untuk Adjie


*sebuah cerita dengan sejuta rasa duka*



kehilangan
yang mengalirkan airmata
kenangan 
yang mengalirkan airmata


jiwa terluka, berduka.


menjaga cinta yang kian merana
menjaga rindu yang akan sengsara
airmata...

ada rasa yang tiada dengan pergimu.

engkaukah lelaki yang kusia-siakan?





-semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran- 



                                                  07 februari 2011.

Lomba Menulis: Catatan Sahabat Peterpan (Leutika Reading Society Luwu Timur)

oleh Merah Flp Palopo pada 08 Februari 2011 jam 0:01
Penyelenggara Lomba: Leutika Reading Society Luwu Timur


 KETENTUAN LOMBA.
1.     Karya tulis yang dikirimkan haruslah karya sendiri, bermoral (bernilai positif), original dan tidak diikutsertakan pada lomba yang lain atau bersamaan.
2.     Karya tulis berbentuk bebas dengan jumlah kata yang tidak terbatas yang bertemakan “band peterpan atau salah satu personilnya”. Genre/jenis tulisan tergantung kreativitas peserta lomba. (cth; puisi, cermin, cerpen, esai, surat, tulisan tentang lagu atau personil/peterpan yang memberi inspirasi dll).
3.     Menyertakan biodata dalam bentuk cerita/narasi (deskriptif) diakhir karya dan tidak dinilai sebagai bagian dari karya.
4.     Peserta lomba dapat mengirimkan karya sebanyak-banyaknya tetapi hanya satu karya dari peserta tersebut yang bisa memenangi hadiah.
5.     Naskah belum pernah dipublikasikan dimedia cetak nasional ataupun daerah.
6.     Naskah yang dikirimkan menjadi milik panitia/penyelenggara lomba.
7.     Apabila memenuhi syarat layak terbit, penulis tidak akan keberatan jika karya tulisnya dibukukan.
8.     Karya tulis tersebut WAJIB (kecuali puisi) mengandungi bait-bait lagu atau sekadar kalimat judul lagu peterpan yang berkaitan dengan maksud penulis dalam menyampaikan harapan, kritik dan saran kepada peterpan ataupun kepada individu personilnya. (cth; Seakan langit tak mendengar sedikitpun doa-doa sahabat peterpan dengan vonis hakim PN Bandung itu).
9.     Untuk karya tulis yang berbentuk puisi, penulis diwajibkan menyertakan catatan untuk peterpan atau salah satu personilnya (dari penulis untuk peterpan/personil) maksimal 200 kata.
10.   Lomba berlangsung sampai dengan tgl 10 Maret 2011. Dan pemenang lomba (insyaAllah) di umumkan pada awal bulan April 2011.
11.   Karya tulis dikirim (TIDAK WAJIB) ke email:  lrs.luwutimur@gmail.com atau lrs.luwutimur@yahoo.co.id dan (WAJIB) diterbitkan dicatatan facebook masing-masing dengan menandai Merah Flp Palopo  (www.facebook.com/merahcjamak) atau Lrs Luwu Timur (www.facebook.com/lrs.luwutimur ).
Hadiah.
Juara 1: uang tunai Rp. 200,000 + sertifikat + bingkisan buku
Juara 2: uang tunai Rp. 150,000 + sertifikat + bingkisan buku
Juara 3: uang tunai Rp. 100,000 + sertifikat + bingkisan buku


Untuk pertanyaan silakan diajukan ke www.facebook.com/merahcjamak
Selamat mengikuti dan Salam pena...

Senin, 07 Februari 2011

Bismillahirahmanirahim...

Subhanallah...

Segala puji hanya bagi Allah s.w.t.

Semoga dengan adanya blog ini dapat memberi hikmah dan kebaikkan bagi sesama seperti halnya agama Islam yang menjadi rahmatan alamin (rahmat bagi sekalian alam). Amin...