Minggu, 29 Januari 2012

puisi# menjejak kasih-Mu


menjejak kasih-Mu


keseru nama-Mu...

dibawah langit biru
aku rindu...
serupa rumput hijau
menguning dirayu waktu...

meraba dalam pencarian
ada ragu yang terdalam

terbenam...

akulah pencari-Mu.

                      06 september 2010.

puisi# aku bugis


aku bugis

setiakawanku katamu kawan...

itu beraniku...

berdamai dengan perantauan...

membelai waktu disaat yang tak akan pernah kau duga!


kawan, seberapa pantas melayumu berlari?!


                                      04 september 2010.

puisi# biru


biru..

berpeganglah pada hatimu
dilintas garis takdir yang kau ragu
jalan ini akan ada cahaya, kita percaya...

merasa kau tak pernah mampu
bertahan saja sampai kau layu
biar gugurmu...
berputik kembang cerita yang pilu
biar terlihat biru
kita pada sejarah berdebu yang mengharu

rasakan saja kenangan yang membasahi hati...



                                              Lauwo,11 Juli 10.

puisi# menyapa pagi


menyapa pagi

hai mentari!

hangatkan jiwaku dengan selimut cahaya-Mu
yang tak satu pun serupa-rupa itu

hai udara!

berikan aku kekuatan hidup diruang-Mu
padanya yang pernah bertamu disatu waktuku
yang padanya pernah bertemu disatu waktu dulu
diruang rindu
kini aku bersenandung lagu ingin bertemu





                                                      Lauwo,10 Juli 2010.

puisi# dibatas mauku


dibatas mauku...

berkabut mimpi yang terjaga dari detik takdir semalam
berpaling,
dia mengertak asaku...
benci belati,
matanya sudah didadaku...

sampai dimana mampuku...
diatas inginnya waktu...
kembali bertemu...dibatas mauku.

masihkah rindu ini menepis cinta?



                          Di batas Sulsel-Sulteng,04072010.

puisi# rindu yang terpendam


rindu yang terpendam

terkubur sudah...
mati.,
siapa gerangan dirinya?!

padanya rindu ini sudah setengah mati...
tak pernah berhenti...
tak mau berlari... pergi.

merayu bulan... tertutup awan...
apa lacur, aku tak melawan!


                                    Mangkutana,03072010.

puisi# seandainya (dikening kenyataan)


seandainya (dikening kenyataan)

dibibir takdir.

lama kubiarkan dosa
menatapku cemburu.

hujan-hujan kubaui dengan ketabahan.

sudah gelisahku tersenyum.

lalu matanya didadaku!
membelah kepahitan yang kuperihkan
inilah cinta...
memberi tidak meminta

mendung sarat berlabuh.

dikaki hari yang mula menjejak hitam
aku hanya mau menunggu pasti

walau kegelapan!

biar.

                                                              Marobo, Sabbang  29/11/2011

puisi# seperti aku, seperti jiwaku


seperti aku, seperti jiwaku...

seperti itu
seperti berlalu

mampuku telah lelah bertahan
seperti begitu
berlalu detak waktu
atau kisahku dalam terang yang menghilang

seperti aku
seperti jiwaku
beban tak meninggalkanku

seperti aku
seperti jiwaku
hariku menunggu

                                             PT  Pal, 31mei2011.

puisi# hijau


hijau

terbang burung yang merdu.

segar hujan turut menyebar
kepada udara-udara yang bernyawa
dikening waktu pun sajakku coba turut berkicau

senja yang mencari cinta.

disudut pantai merenta mengelisah
terdampar dalam waspada
ombak yang bercita bermukim sepi
sampai kusadari
alam ini tak butuh puisi
entah.

lalu nafas-nafas keserakahan kian berjelaga hitam
dikaki pohon kehidupan yang menjadi tunggul
merapuh impian

masih hijaukah hatiku?!
                                                                         Salo Sappang, 12 april 2011.


Puisi ini saya ikutkan di lomba menulis puisi Jelang Hari Bumi (30 maret-15 april 2011).

puisi# prasasti bumi


prasasti bumi

lalu kepada takdir purba yang melangit biru
akukah akan saksi bisu?

tak sadar renta semesta
berjalan dikaki hujan yang mentanahi mimpi pelangi
prasasti bumi
penghidupan bukanlah nafas manusia sendiri

antara
langit dan bumi
kubasahi kemarau pikiran duniawi ini
tepat dititik waktu yang mungkin sudah tak berlaku
tak ingin kukehilangan janji langit-Mu
            ;Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah diciptakan dengan baik
             Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap
             Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.*


kuelus bumi-Mu
: belai nafas resahku

*ayat 56 surat Al-Araf.
                                                                          Lauwo, 11 April 2011.



Puisi ini saya ikutkan di lomba menulis puisi Jelang Hari Bumi (30 maret-15 april 2011).

puisi# mimpi


mimpi

sadarkan aku...

biar tak berniatku pergi berpaling
indah...
menyapa beban ku tersenyum
bermimpi...
tinggi tari asaku bermain sepi

ku berkisah dalam gelap takdir waktu
meruang...
pada tempat yang tak tersentuh
langitku merenung...



                       Kalaena, Luwu Timur, 03 maret 2011.

puisi# takdir


takdir

lelahku merenta
tak dapat ku menyapu debu takdir yang mempurba
yang tinggalkanku

membebani mimpiku
dilena semalam
yang merangkai asa
terputuskan waktu
terhapuskan aku

sesali letak masa di ruang yang terlupakan kisahku tertawa
lepaskan tangisku
lepaskan aku

biarku terlupa..


                                                         Malangke, 07042011

puisi# utaramu, aku


utaramu, aku

yang resah lalu gelisah pada geliat lena perindu
disini aku tetap aku.

jadikan aku utaramu
sebelum engkau benar-benar merajuk.

                                          

                                                   Lambarese, 16/02/2011.

puisi# kuatkan aku


kuatkan aku
*untuk yang berduka*


kepada takdir yang kita yakini...
kekuatan apa yang akan kauberikan untuk kami?


mengkhianati.

pernahkah kau ku lukai?
akankah kau melukainya?
tolong jangan kau melukai aku lagi...

disini.
aku melihat
takdir menonton
kematian menertawai kehidupan...

tapi tidak akan untukku!

                                    06022011.

puisi# mesir


mesir
(dengan wajah indonesia)


bergolak ilmu mentanahi langit
sungguh!
mimpi terbangun telat pagi
meretak kokoh  puncak piramida

akankah menjadi 'segitiga kecil'?

kita adalah hati
menduniawi...
sadarkah kita?!




*bebasnya demokrasi Indonesia
adalah kebodohan yang direncanakan*

                                                 06/02/2011.

puisi# sebentar lama


sebentar lama

biar lalu kutemukan jalanku sendiri

sampai dimana aku tiada mampu
disitulah aku menjemput waktu yang lalu

yakinkah aku?!

                                        Sabbang, 29 12 2011

puisi# kawan (selamat jalan)


kawan

kepada waktu yang mengkhianati
kepada takdir yang curang

kawan,
tidakkah kau juga merasa?
kau tau apa yang aku tau, bukan?
zalim berlaku adil...

tentang hitamputih bersama kita
dan kini...
tentang airmata kurniaan tuhan?

kawan,
jalanmu terbentang!
dan biarkan aku membenci hari yang tanpamu, sudikah kau?!

*selamat jalan sahabatku, hendra...*

                                               Lauwo, 28 jan 2010.


p/s:

terkenang kepadamu sahabat...
       "arghh.. terbuat dari apakah kenangan itu?"

Kamis, 12 Januari 2012

puisi# Separuh Aku



mimpi tentang langit pagiku nanti, aku menangis...
yakinku,
jika tanpa masa lalu, bagaimana bisa punya rindu?



                                          Lauwo, 12 Jan 2012.





Selasa, 10 Januari 2012

Pasar Ikan Di Senayan

Keributan Pasar Ikan Senayan membuncah ruah. Bagaimana tidak, berbagai jenis ikan mendadak dijajakatakan di gedung wakil rakyat sana. Selain ada paus yang akan makan ikan, ada beberapa jenis ikan lagi yang diteriakkan disana seperti ikan Salmon, ikan Tongkol dan ikan Teri Asin. Mau beli ikan Piranha? Ada. Alhasil, Dewan Perwakilan Rakyat  (DPR) berubah fungsi menjadi Depot Perikanan Rakyat atau mungkin setidaknya sudah menjadi Dinas Pasar Rakyat sejak beberapa hari terakhir ini.


Pasar Ikan Senayan berawal dari ikan Salmon politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana yang mengatakan bahwa politisi Golkar dan PKS adalah politisi intelektual kagetan yang asal ngomong dalam menyalurkan syahwat politik untuk mencapai orgasme politik mereka. Sindiran ini dilontarkan Sutan Bhatoegana karena Golkar dan PKS dinilainya adalah partai koalisi pemerintah yang terus menyerang SBY.


Nah, kalau tidak ribut, bukan pasar ikan namanya. Geram disebut ‘ikan salmon’, Bambang Soesatyo (Partai Golkar) membalasnya dengan ikan Teri Asin karena Sutan Bhatoegana dinilainya adalah politisi yang asal teriak sana sini. Bambang juga menambahkan, Sutan Bhatoegana bermulut asin!

Nasir Jamil dari politisi Partai Keadilan Sejahtera pun tidak terima disebut ikan Salmon. Dia pun 'menjajakan' ikan Piranha karena menurutnya Partai Demokrat punya pikiran, hati dan bicara yang selalu berbeda-beda. Menurutnya lagi, politisi Partai Demokrat adalah ikan Piranha yang buas!

Dan pasar ikan ini belum berakhir, masih ada ikan Tongkol dari Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika. Sindiran ini, isinya tong kosong hanya bikin dongkol ditujukankannya kepada politisi yang di anggapnya frustasi terhadap kasus Century karena tuduhan-tuduhan politisi tersebut tidak terbukti.

Lalu kapan pasar ikan ini berakhir? Menurut Martin Hutabarat (Gerinra), semua ini akan berakhir pada saat ‘ikan paus’ muncul. Sekarang ini, hanya menunggu waktu saja dimana saatnya nanti ikan Paus itu datang dan menghentikan semua geliat ikan-ikan kecil tersebut.

Akhirnya, beberapa fakta diatas juga menunjukkan bahwa ada beberapa anggota DPR yang secara tidak langsung mengakui bahwa mereka adalah binatang dari jenis ikan walaupun ikan benaran rasanya masih lebih berguna (bergizi) dari ‘ikan-ikan’ (busuk) digedung DPR itu.

“Saya sendiri pun nggak yakin ikan-ikan yang dikutip itu mau disamakan dengan anggota dewan,” Burhanuddin Muntadi (LSI).

Wah, ternyata di DPR sana banyak ikan, ya? Enaknya nih, digoreng atau dibakar? Atau pada nggak doyan ikan? Dibilangin aja tuh ke wakil ikan-ikannya, ke laut aja loe....

Selasa, 03 Januari 2012

FOTO-FOTO LUCU PEMAIN KAYU

Berikut ini adalah foto-foto lucu pekerja (baca: pemain) kayu yang sempat terekam ketika saya sedang bertugas dilapangan maupun ketika saya sedang berada di kantor...


Nah, difoto ini keliatan banget saya yang sedang ‘setengah mampus’ memikul kayu. Niat hati sih, membantu buruh mobil mengangkut kayu...


Haaa...  Nih lagi yang parah... motor ma orangnya dah pada kagak mampu tuh... baring ma bantal guling dikasur woii! Apasal baring dimotor ma kayu bundar?! Hehehe...


Nih foto ma teman saya dikasi judul: “pesta pabrik”.


Sebelum kerja guling kayu masuk kolam produksi, bertengger dulu aahhh....



Kerja di perusahaan, pintar-pintarlah... biar kerja tadak, gaji tetap jalan!


Urusan fee, premi dan pencapaian target kubikasi adalah urusan mengikat kepala dari pengikat rambut! Wow!


Ini nih, kerja grader/scaller log kalo kagak tugas luar. Ada yang bagi-bagi masker, ada yang bagi-bagi kaos tangan and ada juga yang pake CD dari masker! Hahaha..

Maaf, ini lagi tidak ada ide mau menulis apa... Dan sekedar info, foto-foto tersebut diambil menggunakan handphone sonyericsson Naite J105i.